Mual dan Tidak Nafsu Makan Saat Hamil? Ini 6 Cara Ini Agar Nutrisi Tetap Terpenuhi
Menurunnya nafsu makan saat hamil adalah keluhan yang cukup umum dialami oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Kondisi ini biasanya dipicu oleh perubahan hormon, mual, muntah, stres, atau rasa cemas berlebihan. Padahal, asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang janin dan menjaga kesehatan ibu.
Kondisi ini biasanya dipicu oleh mual dan muntah (morning sickness), perubahan hormon estrogen dan progesteron, gangguan penciuman, rasa lelah berlebihan, hingga faktor psikologis seperti stres atau kecemasan. Meskipun terdengar sepele, menurunnya nafsu makan saat hamil tidak boleh diabaikan.
Asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk mendukung perkembangan janin, menjaga daya tahan tubuh ibu, serta mencegah komplikasi seperti anemia atau berat badan janin yang rendah. Jika dibiarkan, penurunan asupan makanan dapat menyebabkan kekurangan energi, dehidrasi, dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, ibu hamil perlu mengetahui cara mengatasi masalah ini agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi.
1. Makan dalam Porsi Kecil namun Sering
Memaksakan makan dalam porsi besar bisa membuat perut terasa penuh dan memicu mual. Sebaiknya, ubah pola makan menjadi porsi kecil tapi sering, misalnya 5–6 kali sehari. Cara ini membantu tubuh tetap mendapatkan kalori dan nutrisi tanpa membuat perut bekerja terlalu berat. Contohnya, sarapan dengan roti gandum dan buah, lalu camilan yoghurt, makan siang dengan sup ayam hangat, dan seterusnya.
2. Pilih Makanan yang Segar dan Menggugah Selera
Saat nafsu makan menurun, pilih makanan yang tidak berbau menyengat dan terasa ringan di perut. Buah segar, sayuran rebus, sup bening, roti panggang, dan smoothies bisa menjadi pilihan. Makanan dengan tampilan menarik dan warna cerah juga cenderung lebih menggugah selera, misalnya salad buah berwarna-warni dengan topping yoghurt.
3. Makan di Waktu yang Tepat
Setiap ibu hamil memiliki “jam nyaman” untuk makan, biasanya saat rasa mual berkurang. Ada yang merasa lebih enak makan di pagi hari, ada juga yang baru bisa makan lebih banyak di sore hari. Perhatikan pola tubuh dan manfaatkan waktu tersebut untuk mengonsumsi makanan bergizi. Jangan lupa, hindari makan terlalu larut malam karena bisa menyebabkan asam lambung naik.
4. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Dehidrasi dapat memperburuk kondisi menurunnya nafsu makan. Minumlah cukup air putih sepanjang hari, sekitar 8–10 gelas. Jika sulit minum air putih, variasikan dengan infused water berisi potongan lemon, mentimun, atau daun mint untuk memberikan rasa segar. Jus buah tanpa gula tambahan atau air kelapa muda juga bisa membantu menjaga hidrasi sekaligus memberikan asupan vitamin dan mineral.
5. Ciptakan Suasana Makan yang Nyaman
Kondisi psikologis sangat berpengaruh pada nafsu makan. Makanlah di tempat yang nyaman, bersih, dan memiliki pencahayaan cukup. Mendengarkan musik lembut atau makan bersama keluarga juga bisa membantu membuat suasana hati lebih baik. Hindari makan sambil terburu-buru atau dalam keadaan stres karena bisa membuat tubuh menolak makanan.
6. Konsultasikan dengan Tenaga Medis jika Perlu
Jika penurunan nafsu makan berlangsung lama, disertai mual dan muntah berlebihan, atau berat badan menurun secara signifikan, segera konsultasikan ke dokter atau bidan. Bisa jadi, kondisi ini merupakan tanda hyperemesis gravidarum atau masalah kesehatan lain yang memerlukan penanganan medis. Dokter mungkin akan memberikan suplemen, vitamin, atau obat tertentu untuk membantu mengembalikan selera makan.
Dengan menerapkan enam langkah di atas, ibu hamil diharapkan dapat menjaga asupan nutrisi yang memadai meskipun nafsu makan sedang menurun. Ingatlah bahwa setiap suapan makanan bergizi adalah investasi berharga untuk kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Jangan ragu mencoba variasi menu dan teknik makan yang berbeda hingga menemukan cara yang paling nyaman dan efektif untuk diri sendiri.